Pembuatan Minyak Kelapa Tradisional
1. Latar Belakang
Minyak kelapa adalah salah satu lemak nabati yang diperoleh dari buah kelapa. Pembuatan minyak kelapa merupakan tindakan pasca panen yang sangat penting untuk buah kelapa. Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Minyak kelapa sering dipergunakan sebagai bahan baku industri dan pembuatan minyak goreng. Selain itu, minyak kelapa baik digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Maka, tidak heran minyak kelapa ini sempat menjadi incaran banyak orang.
Minyak kelapa dibagi menjadi 2, yaitu : Minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/ VCO) merupakan salah satu hasil olahan buah kelapa (Cocos nucifera L) dan Minyak kelapa biasa diperoleh dari kopra dengan cara pemanasan. Tanaman kelapa banyak tumbuh di daerah tropis sehingga minyaknya juga disebut minyak tropis (tropical oil). Sejak zaman dahulu, minyak kelapa sudah sering digunakan. Namun, dalam dekade 90-an, minyak kelapa mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan adanya perang dagang antara produsen minyak jagung, minyak kedelai dan minyak kanola dari negara barat dengan produsen minyak kelapa dari negara tropik. Minyak kelapa juga berperan mengurangi penyakit kanker, HIV, infeksi, dll. (Sila-lahi dan Nurbaya, 2011).
Dalam hal ini, untuk membuat minyak kelapa, saya akan menggunakan metode basah (cara tradisional) karena pembutannya yang mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Untuk bahan baku, saya akan memnafaatkan hasil alam dari daerah saya dengan cara bekerjasama dengan para pengepul kelapa yang ada disana.
2. Tujuan dan Manfaat Usaha
Tujuan :
Memanfaatkan hasil alam Indonesia yaitu kelapa untuk dijadikan minyak goreng
Mengetahui teknik pembuatan minyak kelapa secara tradisional yang baik.
Mengetahui waktu yang diperlukan dalam pembuatan minyak kelapa secara tradisional
Mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja
Manfaat :
Minyak kelapa biasa digunakan untuk berbagai bahan baku industri atau sebagai minyak goreng. Selain itu, minyak kelapa dapat dipakai untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, kangker, dan lain-lain.
3. Gambaran Usaha
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan yang digunakan sebagai media penggorengan. Karena kebutuhan akan minyak goreng semakin meningkat maka saya bermaksud untuk mengembangkan usaha pembuatan minyak goreng. Namun pembutan minyak goreng ini tidak berbahan dasar kelapa sawit, melainkan kelapa biasa karena bahan bakunya mudah didapat. Langkah awal usaha ini adalah bekerjasama dengan para pengepul buah kelapa yang ada di daerah saya.
Tentunya usaha ini membutuhkan karyawan karena pengolahan akan dilakukan dengan cara manual. Target awal produksi pada bulan pertama adalah 450 liter dimana produksi perhari yaitu 15 liter, dengan harga Rp 15.000,00/liter. Penetapan harga tentu lebih murah dari harga pasaran minyak kelapa pada umumnya, hal ini ditujukan agar masyarakat tidak terlalu tebebani dengan mahalnya kebutuhan akan minyak goreng. Kemudian pemasaran produk akan dilakukan dengan bekerjasama dengan para pedagang eceran dan pengepul.
4. Analisis Kompetisi dan Peluang Pasar Produk Barang
a. Strenght
1. Bahan baku yang melimpah
2. Produk minyak kelapa mulai banyak ditinggalkan
3. Banyaknya manfaat dari bahan
4. Harganya terjangkau
b. Weakness
1. Ketahanan anatara 1-2 bulan
2. Terbatasnya bahan baku di Malang
c. Opportunities
1. Mafaat yang banyak sehingga diharapkan mudah diterima masyarakat
2. Tidak ada bahan baku yang terbuang sia-sia
d. Threats
1. Kecendrungan menculnya usaha sejenis
5. Teknik Pembuatan
Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa. Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu:
a. Cara kering,
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra. Untuk dibuat dalam bentuk kopra, maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur pada terik matahari atau dikeringkan melalui oven. Pengeringan daging kelapa dengan penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga pengeringan akan lebih baik ketika berada pada musim panas. Dan apabila pengeringan dilakukan pada musim penghujan, proses pengeringan dapat memakan waktu yang lebih lama.
b. Cara basah,
Langkah awal pembuatan minyak kelapa dengan cara basah yaitu daging buah kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk dapat membuat minyak yang lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu kelapa yang setengah tua dan kelapa tua.
c. Cara ekstraksi Pelarut.
Untuk membuat minyak dengan cara ekstraksi pelarut, daging buah kelapa juga dibuat dalam bentuk kopra. Prinsip dari cara ini yaitu menggunakan pelarut yang dapat melarutkan minyak. Adapun karakteristik pelarut yang digunakan untuk ekstraksi minyak kelapa diantaranya bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun.
Namun, pada usaha ini saya akan menggunakan teknik basah karena pembuatannya lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
6. Peralatan dan Proses Pembuatan
Peralatan-peralatan yang harus disiapkan dalam pembuatan minyak kelapa, sebagai berikut :
a. Slumbat, alat ini digunakan untuk mengupas kelapa dari sabutnya,
b. Golok atau parang untuk memisahkan isi dengan batok kelapa,
c. Mesin pemarut digunakan untuk memarut daging buah kelapa,
d. Kain saring santan, digunakan untuk menyaring ampas kelapa saat memeras,
e. Wajan, digunakan untuk memasak santan hingga terbentuk minyak,
f. Pengaduk, digunakan untuk mengaduk santan saat pemasakan dilakukan,
g. Kompor, digunakan sebagai sumber pemanas dalam proses pemasakan santan menjadi minyak kelapa,
h. Kain saring digunakan untuk menyaring minyak kelapa yang mungkin masih bercampur dengan ampas,
Langkah-langkah pembuatan minyak kelapa, antara lain :
a. Pilih buah kelapa setengah tua dan kelapa tua,
b. Pisahkan isi kelapa dengan serabut dan batok kelapa,
c. Parut isi kelapa tersebut,
d. Parutan kelapa tersebut dibuat menjadi santan,
e. Masukkan santan ke dalam wajan kemudian panaskan hingga minyak mulai terbentuk,
f. Pisahkan minyak dengan ampas,
g. Minyak siap digunakan.
7. Skema Profit
Pengeluaran Usaha
A. Pengeluaran/bulan
No Pengeluaran unit Harga satuan Biaya
1 Pembelian kelapa (1 bulan) 60x30 2000 Rp 3.600.000,00
2 Biaya bensin mesin penggiling (1 bulan) 15 7000 Rp 105.000,00
3 Pengepakan (1 bulan) Rp 95.000,00
Total Rp 3.800.000,00
B. Biaya penunjang/bulan
No Pengeluaran Nominal
1 Air (PDAM) Rp 100.000,00
2 Gas (3kg) Rp 50.000,00
3 Listrik Rp 50.000,00
4 Biaya lain-lain Rp 100.000,00
5 Gaji 3 karyawan Rp 1.200.000,00
Total Rp 1.700.000,00
Jumlah pengeluaran/bulan = Rp 3.800.000,00 + Rp 1.700.000,00
= Rp 5.500.000,00
Pemasukan Usaha
Pendapatan/bulan
No Pendapatan Unit Harga satuan Nominal
1 Penjualan minyak goreng 15x30 Rp 15.000,00 Rp 6.750.000,00
2 Penjualan batok kelapa Rp 1.500.000,00
3 Penjualan serabut kelapa Rp 250.000,00
Total Rp 8.500.000,00
• Profit
Pendapatan – Pengeluaran = Rp 8.500.000,00 – Rp 5.500.000,00
= Rp 3.000.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Baswardjojo, D. 2005.Seluk Beluk Pembuatan Minyak Kelapa dan VICO.INDO-COCO.-:1-8
http://www.rusiman.bpdas.pemalijratun.net/index.php?view=article&catid=1%3Apen golahan-pangan&id=63%3Aminyak-kelapa&format=pdf&option=com_con tent&Itemid=402
http://www.minyakvco.com/index.php
http://www.ristek.go.id
http://metabusines.blogspot.com/2011/05/cara-membuat-minyak-kelapa-vco.html
Casino Games and Hotel | Coyote Resort - Goyang
BalasHapusCoyote Resort offers guests the ultimate casino experience in Coyote County. It's one 바카라 사이트 of the pcie슬롯 best casino 텍사스홀덤족보 resorts yesbet88 in the State 젖탱 of Wyoming.