Minggu, 28 Desember 2014

Essay : aku dan bangsaku

AKU DAN BANGSAKU
Bangsa merupakan suatu wadah yang menampung ribuan bahkan ratusan juta manusia. Semua masyarakat di dunia tuntu menginginkan bangsanya menjadi bangsa yang maju, bangsa yang bisa mensejahterakan hidup warganya, melindungi, dan lain-lain. Pastinya kita sudah mengenal betul bangsa yang kita tempati yaitu bangsa Indonesia. Tapi apa yang terjadi dengan bangsa yang kita banggakan ini ? banyak hal negatif yang terjadi di negara kita ini, seperti korupsi, kasus suap, gaya masyarakat yang kebarat-baratan yang menggeser budaya kita.
Untuk mengawali ini, saya akan memperkenalkan diri terlebuh dahulu. Nama saya Pebriyan Hidayat, saya berasal dari desa yang jauh dari perkotaan. Tapi, saya mempunyai tujuan, saya mempunyai cita-cita, saya memiliki mimpi yang harus terwujud untuk merubah hidup saya menjadi lebih baik dan lebih layak. Saya ingin berguna untuk keluarga, orang lain, agama, nusa dan bangsa.
    Dalam karangan saya kali ini, saya akan mengajak para pembaca untuk sama-sama berjuang bagi bangsa dan negara kita tercinta semampu yang bisa kita lakukan. Kita tahu bahwa di negara kita ini masih banyak terjadi kasus-kasus besar yang merugikan kita sendiri. Untuk itu, marilah kita sama-sama menyadari dan memahami keadaan yang sedang menimpa bangsa kita. Fenomena-fenomena yang terjadi jangan sampai melemahkan kita untuk tetap berjuang demi kehidupan yang jauh lebih baik di masa mendatang. Dengan memahami keadaan yang sedang menghampiri kita, maka kita tahu apa yang harus kita lakukan. Inilah saat yang paling tepat ketika kita menjadi pemuda-pemudi bangsa yang dapat melakukan perubahan ke arah yang positif, perubahan yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa kita. Saatnya kita mewujudkan mimpi para pendiri bangsa ini, saatnya kita berjuang untuk menjawab tantang zaman. Namun, apa yang terjadi dengan kehidupan bangsa kita sekarang ? Semoga realita yang ada sekarang ini tidak menjadi sebuah senjata yang bisa menciutkan nyali dan semangat kita untuk melakukan perubahan.
    Liahatlah keadaan bangsa kita sekarang ini, teknolgi dunia yang semakin maju malah membuat bangsa kita menjadi terpuruk. Dalam artian, kita malah kurang mampu memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Seharusnya kita bisa memnfaatkannya untuk mencapai hasil yang terbaik. Tapi pada kenyataannya kitalah yang termanfaatkan oleh tekhnologi sehingga kehidupan kita semakin terpuruk terutama pada nilai-nilai moral dan budaya yang semakin luntur dan juga sisi lainnya. Inilah hal yang harus kita sadari.
    Fenomena-fenomena lain yang terjadi di bangsa kita ini adalah masih maraknya tindak korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh pihak-pihak yang serakah, pihak-pihak yang tidak puas terhadap sesuatu yang dimiliki. Hal membuat bangsa kita rugi dan terpuruk dalam hal financial, dan menjadi beban psikis bagi negara dimata dunia. Hal ini merupakan tugas kita sebagai generasi penerus untuk membrantas tindak-tindak yang akan merugikan bangsa ini. Seperti kata Bung Karno “kalau bukan kita, siapa lagi ? kalau bukan sekarang, kapan lagi ?”.
    Para aparat negara harusnya lebih sadar terutama pihak-pihak yang terjerat kasus-kasus yang merugikan negara seperti kasus korupsi. Uang negara yang harusnya untuk masyarakat banyak menjadi berkurang karena hal tersebut, terutama masyarakat yang digolongkan memiliki ekonomi menengah kebawah.
Besar harapan saya selaku penulis, agar tulisan ini tidak sekedar menjadi bahan bacaan biasa tapi lebih dari itu, semoga tulisan ini bisa menginspirasi pembaca yang budiman dan menyadari banyak gejolak-gejolak parah yang sedang dihadapi bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar